TULUNGAGUNG, - Tak hanya sebagai tempat di mana semangat Pancasila hidup dan berkembang, Kampung Pancasila Ngantru di Tulungagung juga memiliki ketangguhan di bidang ketahanan pangan.
“Di sini (Kampung Pancasila Ngantru), ketahanan pangan adalah prioritas. Masyarakat bersama-sama mengelola lahan pertanian untuk kesejahteraan bersama, ” kata Dandim 0807/Tulungagung Letkol Kav Mohammad Nashir dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).
Baca juga:
Kasad : TNI-AD Alirkan Air Untuk Negeri
|
Sedangkan untuk komoditi pertanian unggulannya, seperti melon, tomat, terong, dan bawang prei. Dengan kerja keras dan gotong-royong, sebutnya, warga juga telah mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau dan menurunkan angka stunting di desa.
Keamanan lingkungan juga menjadi perhatian utama di Kampung Pancasila Ngantru. Menurutnya, sistem keamanan lingkungan yang dibuat melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Lanjut, kata Nashir, kesiapsiagaan menghadapi bencana juga menjadi salah satu hal penting lainnya. Selain sosialisasi dan simulasi secara rutin, SOP dan protap juga telah dibuat secara jelas agar mudah dipahami. Tim Keadaan Tanggap Darurat (TKTD) yang terbentuk juga siap sedia kapan pun dibutuhkan.
Keunggulan lain dari Kampung Pancasila Ngantru yakni perilaku warganya yang hidup bersih dan sehat. Ia menegaskan, sanitasi dan pengelolaan sampah terpadu menjadi fokus utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih.
Sebagai bentuk dukungan bagi generasi muda, bantuan beasiswa juga diberikan kepada pemuda-pemudi di sana yang berprestasi.
Lebih dari itu, kemandirian ekonomi desa dicapai dengan mengelola produk lokal yang menjadi ciri khas Kampung Pancasila Ngantru. Nashir mengatakan, sejauh ini pemerintah desa berperan aktif dalam mengembangkan potensi UMKM setempat.
Dengan semangat Pancasila dan berbagai keunggulan yang dimiliki, diharapkannya, Kampung Pancasila Ngantru dapat terus maju untuk memastikan kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh warganya. Sebuah desa yang hidup dalam harmoni, ketahanan, dan semangat gotong-royong.